Mentari Esok Hari...

Saatnya... untuk kita saling memberi & berbagi sgala yang bermanfaat bagi kehidupan dunia akhirat kita...

Agar Mentari Esok Hari akan lebih indah & lebih cerah dari mentari hari ini...! !

Wanita Peka Zaman

Rasulullah s.a.w telah mengajarkan bahwa wanita sangat membutuhkan bimbingan serius, perhatian, dan limpahan cinta yang besar karena tanggung jawab besar dalam kehidupan nyata telah menunggunya. Ia membutuhkan orang yang mampu menghimpun tenaganya dan mengokohkan kepribadiannya. Jika tidak, ia akan hidup dalam kehampaan serta tak mengerti akan tuntutan perang nyatanya terhadap diri dan keluarganya.

Jadi sosok seperti apakah wanita yang kita dan masyarakat dambakan?

Bagaimana pula kita mendidik anak-anak perempuan kita pada zaman yang penuh syahwat, bujukan, serta efek buruk yang menjadikan wanita hari ini tersesat dan bingung?

Pemudi merupakan anak perempuan dirumah kedua orang tuanya. Kita berharap, ia mau aktif dalam rumah tersebut untuk menyebarkan cinta, ghairah dan kehidupan. Sehingga ia, turut menanggung duka ibunya, berusaha membantu, dan mengemban sebagian tanggujawabnya.

Kita berharap ia mau membantu bapaknya, turut merasakan dukanya, serta menolong pekerjaan dan kemaslahatannya tanpa terlalu ikut campur dan bersikap negatif. Kita juga berharap ia sangat peduli dengan ibu, bapak, saudara dan saudarinya.

Ia merealisasikan Islam pada dirinya dan menunjukkan kebaikan kepada mereka sebagaimana sikap seorang gadis yang menolak untuk mencampur susu dengan air karena menyelisihi perintah Amirul Mu’minin. Ia telah mengingatkan ibunya kepada Allah yang selalu mengawasi dan melihat. Kemudian, jadilah ia nenek bagi Amirul Mu’minin Umar Bin Abdul Aziz.

Ia adalah wanita yang memahami trik permainan musuh dan usahanya dalam merendahkan derajat wanita dengan dalih kebebasan, modernisasi serta memperdagangkan tubuhnya sebagai bentuk penyembahan harta dan materi. Ia adalah seorang pembaru di bidang ilmu yang dipilihnya dan sesuai dengannya.

Ia adalah muslimah yang menjadi guru profesional, menonjolkan dan menjadi ilmuwan. Sebagaimana ribuan wanita lainnya dalam sejarah islam, misalnya: Ummu Haya’, Hafshah Al Baghdadiyah dan Ummu Habibah ‘Aisyah Al Ashbahaniyah yang telah dianugerahi berbagai penghargaan dalam bidang ilmu dan pembaharuan.
Karenanya kita tidak menginginkan wanita yang lemah, mudah digoncangkan atau dipengaruhi oleh orang-orang munafik. Selain itu, ia tidak dilalaikan dengan berbagai bujukan dan rayuan yang menyeru kepada kefasikan, gurauan dan penyimpangan dari jalan yang benar.

Inilah sosok wanita yang sebenarnya. Karena, jika tidak seperti itu, berarti ia seperti wanita-wanita lain yang hanya sibuk dengan berbagai syahwat dunia.

Ya Allah... Tunjukkanlah wanita-wanita islam kepada apa yang Engkau cintai dan ridhoi, wahai Rabb semesta alam!

Sumber: majalah Usrotuna

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Labels

ShoutMix


ShoutMix chat widget

Vis!t0rs..!

Easy Business

Berkah Herbal Banner 1